• LinkedIn
  • Join Us on Google Plus!
  • Subcribe to Our RSS Feed

Friday 1 January 2016

Menghitung Subnetting IPv4

02:04:00 // by Unknown // No comments

Menghitung Subnetting IPv4


apa itu subnetting? apa itu IPv4? oke mari kita cari tahu. subnetting adalah sebuah cara untuk membagi-bagi alamat IP, loh kenapa dibagi-bagi? emang sembako? haha gak gitu sebenernya. jadi kenapa IP itu harus dibagi-bagi karena persediaan IP address saat ini terbatas disisi lain juga maraknya orang-orang yang memakai handphone,laptop,komputer semakin banyak dan sudah pasti mereka mengakses internet dan itu memerlukan alamat IP atau IP address. Sedangkan IPv4 sendiri adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 4. mungkin disebut versi 4 karna pada versi ini mempunyai 4 Oktet yang terdiri dari 8 bit per oktet jadi totalnya ada 32 bit dalam 1 IPv4. Lalu gimana cara menghitungnya? langsung saja


Cara menghitung IPv4:


pada dasarnya cara menghitung IPv4 ini berkaitan dengan : Jumlah subnet, host per subnet,IP awal,IP akhir, broadcast address, blok subnet dan bilangan biner. apa itu bilangan biner? lihat disini


pada tabel diatas terdapat Nilai CIDR /9 - /30 apa itu CIDR? mari kita pelajari CIDR adalah sebuah cara alternatif untuk mengklasifikasikan alamat-alamat IP berbeda dengan sistem klasifikasi ke dalam kelas A , kelas B , kelas C. langsung saja ke kelas yang paling mudah yaitu kelas C.

Subnetting IPv4 Kelas C:

 
Nilai CIDR untuk Kelas C yaitu dari /25 - /30 yang ber subnet mask 255.255.255.128 - 255.255.255.252 .Jika sebuah komputer memiliki IP 192.168.1.0/25 maka mempunyai subnet Mask 255.255.255.128 dan dalam bentuk biner yaitu 11111111.11111111.11111111.10000000. Berapa jumlah subnet , host per subnet ,IP awal,IP akhir, broadcast address , blok subnet nya? mari kita hitung

1. Jumlah Subnet :  2x dengan x adalah banyaknya 1 dalam oktet terakhir. Jadi dalam IP 192.168.1.0/25 Jumlah Subnet nya adalah 21 = 2

2. Host Per Subnet : 2x Dimana x disini adalah kebalikan dari x di Jumlah Subnet yaitu banyaknya 0 dalam oktet terakhir. Jadi dalam IP 192.168.1.0/25 memiliki Host per Subnet 27 = 128-2 = 126. kenapa dikurang 2? 2 itu untuk broadcast address dan network address selanjutnya yang artinya dalam /25 hanya bisa dipakai 126 Host.

 3. IP awal hanya ditambahkan 1 setelah ip network nya. jadi IP 192.168.1.0/25 memiliki IP awal 192.168.1.0+1 = 192.168.1.1

4. Blok Subnet 256 - 128 (nilai pada oktet terakhir) = 128, untuk mencari subnet selanjutnya cukup tambahkan saja dengan nilai oktet terakhir subnet pertama = 0 kedua = 0+128=128 ketiga 128+128=256. 256 adalah akhir dari IPv4 jadi tidak ada lagi subnet nya. Jadi /25 atau subnetmask 255.255.255.128 memiliki 2 subnet = 0,128

5. IP akhir hanya perlu dikurangkan 2 pada oktet terakhir. contoh sebuah router memiliki ip 192.168.1.0/26. /26 memiliki range ip 192.168.1.0-192.168.1.64 nah untuk mencari ip akhir nya cukup kurang kan 2 pada oktet terakhir yaitu 64-2 = 62 jadi range ip yg bisa dipakai di ip 192.168.1.0/26  adalah 192.168.1.0-192.168.1.62

6. broadcast address, untuk mencari broadcast address cukup kurang kan 1 pada oktet terakhir.contoh sebuah router memiliki ip 192.168.1.0/26. /26 memiliki range ip 192.168.1.0-192.168.1.64 nah untuk mencari broadcast address cukup kurang kan 1 pada oktet terakhir yaitu 64-1 = 63 jadi ip 192.168.1.0/26 memiliki broadcast address yaitu 192.168.1.63

selesai sudah subnetting untuk kelas C mari kita lanjut ke kelas B

Subnetting IPv4 Kelas B :


untuk kelas B ini memiliki keunikan tersendiri yaitu lihat pada tabel diatas kenapa dibedakan menjadi 2 tabel? karna diantara 2 tabel tersebut memiliki sedikit perbedaan dari cara menghitung nya yaitu pada tabel sebelah kiri dan kanan sama-sama bermain di oktet 3 dan 4 namun pada tabel sebelah kanan jika ip sudah habis dan tidak bisa dipakai lagi maka oktet 3 akan bertambah 1. oke langsung saja ke bawah ....

mari kita coba dengan tabel yang sebelah kiri yaitu CIDR /17 - /24. Jika sebuah router memiliki ip 192.168.0.0/18 yang mempunyai subnet mask 255.255.192.0 dan dalam bentuk biner 1.1.1.1.1.1.1.1  1.1.1.1.1.1.1.1  1.1.0.0.0.0.0.0  0.0.0.0.0.0.0.0 maka berapakah jumlah subnet , host per subnet ,IP awal,IP akhir, broadcast address , blok subnet nya? mari kita hitung
1. Jumlah Subnet 2x dengan x adalah banyaknya 1 dalam 2 oktet terakhir. Jadi dalam IP 192.168.0.0/28 Jumlah Subnet nya adalah 22 = 4

2. Host per subnet  2x Dimana x disini adalah kebalikan dari x di Jumlah Subnet yaitu banyaknya 0 dalam 2 oktet terakhir. Jadi dalam IP 192.168.0.0/18 memiliki Host per Subnet 214 = 16.384-2 = 16.382. kenapa dikurang 2? 2 itu untuk broadcast address dan network address selanjutnya yang artinya dalam /18 hanya bisa dipakai 16.382 Host.

3. IP awal , cara menghitung ip awal di kelas B sama saja dengan kelas C yaitu cukup tambahkan 1 setelah ip network cuman bedanya di kelas B ini ketika sudah habis atau sampai 255 maka oktet ketiga ditambah 1 begitupun seterus nya. contoh : ip awal 192.168.0.0/18 adalah 192.168.0.1 dan ketika sudah sampai 192.168.0.255 maka oktet ketiga ditambah 1 jadi 192.168.1.1 begitupun seterusnya

4. blok subnet , 256 - 192 (nilai oktet ketiga) = 64, untuk mencari subnet selanjutnya cukup tambahkan saja dengan nilai oktet ketiga. subnet pertama = 0 kedua = 0+64=64 ketiga 64+64=128 keempat=128+64=192 ke lima=192+64=256. 256 adalah akhir dari IPv4 jadi tidak ada lagi subnet nya. Jadi /18 atau subnetmask 255.255.192.0 memiliki subnet=0,64,128,192

5. IP akhir, cara menghitung nya sama saja dengan kelas C cuman bedanya oktet ketiga dikurangkan 1 dengan subnet selanjutnya dan oktet terakhir dikurangkan 2. contoh ip 192.168.0.0/18 memiliki ip akhir 192.168.63.254 oktet ketiga 63 dari hasil 64-1, 64 adalah subnet selanjutnya dari /18 sedangkan 254 didapat dari 256-2 dan dilanjutkan dengan subnet selanjutnya yaitu 192.168.64.0/18

6.Broadcast address untuk mencari broadcast address hampir sama dengan mencari ip akhir cuman bedanya oktet terakhir nya dikurangkan 1. contoh ip 192.168.0.0/18 memiliki broadcast address 192.168.63.255

oke sekarang kita lanjut ke tabel sebelah kanan yaitu CIDR /25-/30. jika sebuah router memiliki ip 172.168.0.0/26 yang mempunyai subnetmask 255.255.255.192 dan dalam biner 1.1.1.1.1.1.1.1  1.1.1.1.1.1.1.1  1.1.1.1.1.1.1.1  1.1.0.0.0.0.0.0 maka berapakah jumlah subnet , host per subnet ,IP awal,IP akhir, broadcast address , blok subnet nya? mari kita hitung

1.Jumlah Subnet  Jumlah Subnet 2x dengan x adalah banyaknya 1 dalam 2 oktet terakhir. Jadi dalam IP 172.168.0.0/26 Jumlah Subnet nya adalah 22 = 4

2. Host per subnet  2x Dimana x disini adalah kebalikan dari x di Jumlah Subnet yaitu banyaknya 0 dalam 2 oktet terakhir. Jadi dalam IP 172.168.0.0/26 memiliki Host per Subnet 26 = 64-2 = 62 kenapa dikurang 2? 2 itu untuk broadcast address dan network address selanjutnya yang artinya dalam /26 hanya bisa dipakai 62 Host.

3. IP awal , cara menghitung ip awal di kelas B sama saja dengan kelas C yaitu cukup tambahkan 1 setelah ip network di oktet terakhir cuman bedanya di kelas B tabel sebelah kanan ini jadi ip 172.168.0.0/26 memiliki ip awal 172.168.0.1

4. blok subnet , 256 - 192 (nilai oktet ketiga) = 64, untuk mencari subnet selanjutnya cukup tambahkan saja dengan nilai oktet ketiga. subnet pertama = 0 kedua = 0+64=64 ketiga 64+64=128 keempat=128+64=192 ke lima=192+64=256. 256 adalah akhir dari IPv4 jadi tidak ada lagi subnet nya. Jadi /18 atau subnetmask 255.255.192.0 memiliki subnet=0,64,128,192

5. IP akhir, cara menghitung nya sama saja dengan kelas C dan juga tabel sebelah kiri cuman bedanya di tabel sebelah kanan oktet terakhir dikurangkan 2 dari subnet selanjutnya. contoh ip 172.168.0.0/26 memiliki ip akhir 172.168.0.62. 62 didapat dari hasil pengurangan subnet selanjutnya dengan 2 dan dilanjutkan dengan subnet selanjutnya yaitu 172.168.0.64 ketika sudah mencapai 172.168.0.254 maka oktet ketiga ditambah 1 yaitu subnet nya jadi 172.168.1.0,172.168.1.64,172.168.1.192 dan seterusnya

6.Broadcast address untuk mencari broadcast address hampir sama dengan mencari ip akhir cuman bedanya oktet terakhir nya dikurangkan 1 contoh: ip 172.168.0.0/26 memiliki broadcast address 172.168.0.63

Subnetting IPv4 Kelas A :


sebenarnya antara kelas A,B,dan C itu sama saja cara menghitungnya hanya saja yg berbeda adalah dimana kita memainkan oktet tersebut. Untuk kelas A kita mainkan di oktet 3 terakhir dan memiliki CIDR /9-/30. mari kita coba menghitung kelas A
Contoh : sebuah router memiliki ip 10.0.0.0/10 yg bersubnet mask 255.192.0.0 atau dalam biner 1.1.1.1.1.1.1.1  1.1.0.0.0.0.0.0  0.0.0.0.0.0.0.0  0.0.0.0.0.0.0.0 maka berapakah jumlah subnet , host per subnet ,IP awal,IP akhir, broadcast address , blok subnet nya? mari kita hitung

1.Jumlah Subnet  Jumlah Subnet 2x dengan x adalah banyaknya 1 dalam 2 oktet terakhir. Jadi dalam IP 172.168.0.0/26 Jumlah Subnet nya adalah 22 = 4

2. Host per subnet  2x Dimana x disini adalah kebalikan dari x di Jumlah Subnet yaitu banyaknya 0 dalam 3 oktet terakhir. Jadi dalam IP 10.0.0.0/10 memiliki Host per Subnet 222 = 4.194.304-2 = 4.194.302 kenapa dikurang 2? 2 itu untuk broadcast address dan network address selanjutnya yang artinya dalam /9 hanya bisa dipakai 4.194.302 Host.

3. IP awal , cara menghitung ip awal di kelas A sama saja dengan kelas B dan C yaitu cukup tambahkan 1 setelah ip network di oktet terakhir contoh ip 10.0.0.0/10 memiliki ip awal 10.0.0.1 namun jika sudah mencapai 10.0.0.255 maka oktet ketiga ditambah 1 jadi 10.0.1.1 jika oktet ketiga sudah mencapai 255 maka oktet kedua ditambah 1 jadi 10.1.1.1 dan begitupun seterusnya

4. blok subnet , 256 - 192 (nilai oktet ketiga) = 64, untuk mencari subnet selanjutnya cukup tambahkan saja dengan nilai oktet ketiga. subnet pertama = 0 kedua = 0+64=64 ketiga 64+64=128 keempat=128+64=192 ke lima=192+64=256. 256 adalah akhir dari IPv4 jadi tidak ada lagi subnet nya. Jadi /18 atau subnetmask 255.255.192.0 memiliki subnet=0,64,128,192

5. IP akhir, cara menghitung nya sama saja dengan kelas B dan C juga cuman bedanya oktet kedua dikurangkan 1 dari subnet selanjutnya ,oktet ketiga dikurangkan 1 dari 256 dan oktet terakhir dikurangkan 2 dari 256. contoh ip 10.0.0.0/10 memiliki ip akhir 10.63.255.254. 63 didapat dari hasil pengurangan subnet selanjutnya dengan 1,255 didapat dari hasil pengurangan 256 dengan 1 ,254 didapat dari hasil pengurangan 256 dengan 2 dan dilanjutkan dengan subnet selanjutnya yaitu 10.64.0.0/10 dan seterusnya sampai 10.192.255.254

6.Broadcast address untuk mencari broadcast address hampir sama dengan mencari ip akhir cuman bedanya oktet terakhir nya dikurangkan 1 contoh: ip 10.0.0.0/10 memiliki broadcast address 10.63.255.255





referensi : https://kuliahitjayus.wordpress.com/2013/09/05/cara-menghitung-subnetting-ipv4/ 
                 https://newbienetworks.wordpress.com/2013/06/13/table-subnetting/


untuk kritik dan saran serta pertanyaan silahkan lampirkan di komentar ...
sekian dan terimakasih

0 komentar:

Post a Comment